Wanareja, 6 November 2024 – SMK Negeri 1 Wanareja menggelar Workshop Penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK) dalam rangka Program Bantuan Pemerintah yang mendukung pengembangan Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) dengan Skema Pengimbasan Tahun 2024. Workshop ini dilaksanakan di Aula SMK Negeri 1 Wanareja pada hari Rabu, 6 November 2024, dan dihadiri oleh seluruh guru produktif SMK Negeri 1 Wanareja.
Acara ini menghadirkan Master Asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Ibu Solichatun, S.Pd, M.Ak, CAP, sebagai pemateri utama. Dalam sesi ini, Ibu Solichatun menyampaikan materi secara mendetail mengenai langkah-langkah penyusunan MUK untuk semua jurusan, disesuaikan dengan standar MUK terbaru yang telah dirilis.
Kegiatan workshop diawali dengan pembukaan yang dilakukan oleh Kepala SMK Negeri 1 Wanareja, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Tata Usaha (KTU) SMK Negeri 1 Wanareja, Ibu Asih Indriyani, S.E. Dalam sambutannya, Ibu Asih menyampaikan harapan agar workshop ini dapat membantu para guru dalam menyusun materi uji yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga siswa memiliki kompetensi yang terukur dan siap menghadapi dunia kerja.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi utama yaitu penyusunan Materi Uji Kompetensi, di mana para peserta diberikan panduan langkah demi langkah oleh Ibu Solichatun. Melalui workshop ini, diharapkan seluruh guru produktif dapat menyusun MUK yang sesuai dengan kebutuhan industri dan standar kompetensi yang berlaku, sejalan dengan tujuan Teaching Factory.
Workshop ini merupakan bagian dari komitmen SMK Negeri 1 Wanareja dalam meningkatkan mutu pendidikan vokasi, terutama dalam menyiapkan siswa agar siap bersaing di dunia kerja melalui penerapan metode pembelajaran berbasis industri.
Para peserta workshop terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi yang dipandu oleh Ibu Solichatun. Dengan pengalaman dan keahliannya sebagai Master Asesor dari BNSP, Ibu Solichatun memberikan banyak tips praktis serta strategi dalam merumuskan MUK yang sesuai dengan kebutuhan industri dan tuntutan standar kompetensi nasional. Setiap langkah penyusunan MUK dijelaskan secara rinci, termasuk bagaimana merancang soal yang dapat mengukur keterampilan teknis dan pengetahuan spesifik yang harus dimiliki siswa.
Pada sesi diskusi, para guru produktif dari berbagai jurusan juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait tantangan yang dihadapi dalam penyusunan materi uji. Mereka dapat bertanya langsung kepada pemateri mengenai cara mengatasi kendala yang mungkin muncul dalam proses penyusunan MUK. Diskusi ini berlangsung dinamis dan interaktif, memberikan wawasan baru serta solusi praktis yang dapat diterapkan oleh para guru di masing-masing jurusan.
Di akhir workshop, para guru diberi tugas untuk menyusun draft MUK sesuai dengan jurusan masing-masing, yang nantinya akan dievaluasi dan disempurnakan berdasarkan panduan yang telah diberikan. Dengan adanya output berupa draft MUK ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa materi uji kompetensi di SMK Negeri 1 Wanareja dapat diimplementasikan secara efektif dan berdaya guna.
Melalui kegiatan ini, SMK Negeri 1 Wanareja berharap dapat terus meningkatkan kualitas pengajaran dan uji kompetensi yang berbasis kebutuhan industri. Program Teaching Factory yang didukung oleh skema bantuan pemerintah ini juga diharapkan dapat mengimbas ke sekolah-sekolah lain, sehingga semakin banyak SMK yang dapat menerapkan model pembelajaran berbasis pabrik dan menyiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen para peserta untuk menerapkan hasil dari workshop dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dengan adanya kegiatan workshop seperti ini, SMK Negeri 1 Wanareja berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam pengembangan pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan industri.
#SMKN1Wanareja #WorkshopMUK #TeachingFactory #KompetensiSiswa #PendidikanVokasi #SMKBisa #SiapKerja #LinkAndMatch #SkemaPengimbasan #BNSP