Latar belakang Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi.
Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.
Regulasi Tentang Kegiatan Tes Kemampuan Akademik (TKA)
1. Permendikdasmen No 9 tahun 2025 tentang TKA
2. Kepmen No 95 tahun 2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA
3. Peraturan Kepala BSKAP No 45 tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen TKA (SMA)
4. Peraturan Kepala BSKAP No 47 tahun 2025 tentang Kerangka Asesmen TKA (SD &SMP)

Tujuan Tes Kemampuan Akademik (TKA)
- Memperoleh informasi capaian akademik Murid yang terstandar untuk keperluan seleksi akademik.
- Menjamin pemenuhan akses Murid Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal terhadap penyetaraan hasil belajar
- Mendorong peningkatan kapasitas pendidik dalam mengembangkan penilaian yang berkualitas
- Memberikan informasi kepada Murid tentang kekuatan dan kelemahan dalam bidang akademik
Tes Kemampuan Akademik (TKA) tujuan utama bersifat tidak wajib dan Mengukur capaian akademik siswa secara individu untuk kebutuhan seleksi jalur berikutnya dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan penilaian. fokus yang di ukur pada Tes Kemampuan Akademik (TKA) yaitu konten mata pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku (dengan penekanan pada penalaran dan pemecahan masalah). cakupan peserta Tes Kemampuan Akademik (TKA) semua siswa kelas akhir seluru jenjang namun yang mendaftar (opsional).
Pemanfaatan hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) yaitu untuk jalur seleksi masuk satuan Pendidikan dan perguruan tinggi jenjang berikutnya jalur prestasi, seleksi dunia kerja, beasiswa, atau kebutuhan akademik lainnya.
Model soal pada Tes Kemampuan akademik ( TKA ) pilihan ganda biasa dan kompleks contoh latihan di link https://pusmendik.kemendikdasmen.go.id/tka/simulasi_tka
selanjutnya
Definisi
TKA Matematika mengukur kemampuan murid dalam memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur matematika, serta kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan matematika untuk menyelesaikan masalah (problem solving).
Mata Pelajaran Wajib
a. Matematika
Muatan TKA Matematika merujuk pada elemen kurikulum atau materi matematika yang dipelajari murid yang ada pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Elemen ini meliputi:
- bilangan
- aljabar,
- geometri dan pengukuran,
- data dan peluang, dan
- trigonometri.
Penggunaan logika matematika diintegrasikan langsung dengan elemen matematika yang tertera dalam kurikulum. Pengetahuan matematika diukur melalui permasalahan dalam konteks matematika dan permasalahan dalam konteks keseharian yang dapat meliputi kejadian atau situasi di lingkungan personal, keluarga, atau lingkungan sekitar baik lokal maupun global.
b. Bahasa Indonesia
Keterampilan membaca diujikan pada dua jenis teks, yaitu teks informasi tunggal maupun jamak, serta teks fiksi.
- Teks informasi dapat berbentuk tunggal maupun jamak, dan merupakan teks yang berisi fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi dari berbagai bidang atau topik, genre, dan konteks pada skala lokal, nasional, dan global.
- Teks fiksi dapat berupa realisme atau absurd, dengan latar cerita konkret atau abstrak, tokoh dengan karakter bulat, konflik tunggal atau jamak dengan penyelesaian terbuka, alur campuran, dan sudut pandang campuran.
Teks yang digunakan TKA memiliki karakteristik kosakata, kalimat, dan wacana tertentu.
- Karakteristik kosakata: kata khusus dan kata umum, kata berimbuhan kompleks, kata abstrak, makna denotatif, istilah teknis, konotatif konteks luas;
- Karakteristik kalimat: 8-12 kata kata per kalimat, dengan kalimat kompleks berbagai pola dan kalimat inversi;
- Karakteristik wacana: konjungsi antarparagraf makna ‘pertentangan’ dan ‘sebab akibat’, dan tanda baca untuk mendukung ungkapan dan makna, dengan panjang teks 250–300 kata (kecuali teks puisi).
c. Bahasa Inggris
Muatan TKA Bahasa Inggris merupakan irisan jenis teks, konteks komunikasi, topik, dan kompleksitas teks pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Terkait jenis teks, TKA menggunakan teks descriptive, recount, narrative, procedure, dan analytical exposition. Terkait konteks komunikasi, TKA menggunakan teks yang menggambarkan komunikasi sehari-hari, di tempat kerja, dan akademik secara proporsional. Terkait topik, TKA menggunakan teks dengan topik yang merupakan gabungan topik-topik pada kedua kurikulum, namun menghindari kosakata teknis yang terlampau jarang digunakan dalam komunikasi.
Kompleksitas teks dalam TKA Bahasa Inggris disesuaikan dengan tingkat kemahiran yang ingin dicapai dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kedua kurikulum menginginkan murid memiliki kemahiran pada tingkat intermediate atau B1 dalam Common
European Framework of Reference for Languages (CEFR). Karena itu TKA Bahasa Inggris menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat B1 dengan karakteristik sebagai berikut:
- panjang sekitar 250–350 kata
- menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 3000 kata)
- menggunakan struktur kalimat sederhana serta kompleks
- menggunakan konteks sehari-hari, vokasional, dan akademik dasar yang berkaitan dengan minat, pengalaman, dan kebutuhan informasi umum dengan tingkat pemahaman yang baik.
Mengingat bahwa sebagian peserta tes memiliki tingkat kemampuan di bawah B1, TKA Bahasa Inggris juga menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat A2. Teks A2 memiliki karakteristik sebagai berikut:
- panjang sekitar 200–300 kata,
- menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 2000 kata),
- menggunakan struktur kalimat sederhana dan beberapa bentuk majemuk dasar, dan
- menggambarkan konteks kehidupan sehari-hari dan vokasional yang berkaitan dengan hal-hal konkret dan dikenal dengan tingkat pemahaman yang memadai.